Majas pleonasme
NHKlangit11.blogspot.com
Majas pleonasme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata berlebihan atau berulang yang sebenarnya tidak diperlukan, tetapi sengaja dipakai untuk menegaskan makna.
Biasanya, dalam pleonasme ada kata tambahan yang maknanya sudah tercakup di kata sebelumnya.
Contoh sederhana:
Naik ke atas (kata "naik" sudah berarti ke atas)
Turun ke bawah (kata "turun" sudah berarti ke bawah)
Fungsinya:
Memberi penekanan pada maksud
Memperkuat kesan dalam kalimat
Kadang dipakai dalam bahasa sehari-hari agar terdengar lebih tegas atau dramatis
Contoh lainnya :
● "Dia masuk ke dalam rumah."
○Pleonasme: kata "masuk" sudah mengandung arti "ke dalam", tapi tetap dipakai untuk menegaskan arah.
○Arti: menekankan bahwa orang tersebut benar-benar masuk ke bagian dalam rumah, bukan hanya di depan pintu.
● "Aku melihat dengan mataku sendiri."
○Pleonasme: "melihat" sudah pasti pakai mata, tapi frasa "dengan mataku sendiri" memberi penekanan.
○Arti: memastikan bahwa ia menyaksikan langsung, bukan mendengar dari orang lain.
● "Dia berteriak keras sekali."
○Pleonasme: kata "berteriak" sudah berarti mengeluarkan suara keras, tapi ditambah "keras sekali" untuk menambah dramatisasi.
○Arti: menunjukkan bahwa teriakannya sangat memecah suasana.
● "Ia mundur ke belakang."
○Pleonasme: "mundur" sudah berarti bergerak ke belakang, tapi tetap disebutkan.
○Arti: memperjelas gerakan fisik ke arah belakang, biasanya untuk keperluan visual atau dramatisasi.
● "Aku turun ke bawah tangga."
○Pleonasme: "turun" sudah mengandung arti ke bawah, tapi tetap diulang.
○Arti: menegaskan arah turun yang dimaksud memang ke bagian bawah tangga, bukan hanya sedikit menuruni.
● "Dia naik ke atas panggung dengan percaya diri."
○Pleonasme: "naik" sudah berarti ke atas, tapi ditambah lagi untuk penekanan.
○Arti: menunjukkan pergerakan dari bawah menuju panggung sambil menonjolkan suasana percaya diri.
● "Aku mendengar dengan telingaku sendiri."
○Pleonasme: "mendengar" jelas memakai telinga, tapi ditambah untuk memastikan kesaksian langsung.
○Arti: menegaskan bahwa ia tidak mendengar dari orang lain, melainkan langsung dari sumbernya.
● "Dia maju ke depan sambil tersenyum."
○Pleonasme: "maju" sudah berarti ke depan.
○Arti: menggambarkan gerakan positif yang terlihat ramah dan percaya diri.
● "Air itu mengalir deras sekali."
○Pleonasme: "mengalir" sudah berarti bergerak, tapi ditambah "deras sekali" untuk menambah kesan.
○Arti: menegaskan kekuatan arus air yang sangat kencang.
● "Aku keluar ke luar rumah saat hujan berhenti."
○Pleonasme: "keluar" sudah berarti ke luar, tapi tetap diulang.
○Arti: memberi penekanan bahwa ia benar-benar berpindah dari dalam ke luar rumah.
Pleonasme Romantis
● "Aku ingin memelukmu erat sekali."
○Pleonasme: memeluk sudah pasti rapat, tapi ditambah “erat sekali” untuk menegaskan perasaan.
○Arti: menunjukkan kehangatan dan kerinduan yang dalam.
● "Aku mencintaimu dari lubuk hatiku yang paling dalam."
○Pleonasme: mencintai sudah berasal dari hati, tapi frasa ini memberi kesan lebih tulus dan mendalam.
○Arti: cinta yang sangat tulus tanpa setengah hati.
Pleonasme Lucu 😂
● "Dia ketawa ngakak keras banget sampai perutnya sakit."
○Pleonasme: ketawa ngakak sudah keras, tapi ditambah “keras banget” untuk humor.
○Arti: menggambarkan tawa lepas yang bikin suasana heboh.
● "Aku jatuh ke bawah kasur gara-gara mimpi dikejar ayam."
○Pleonasme: jatuh sudah berarti ke bawah.
○Arti: menekankan kejadian lucu dan konyol.
Pleonasme Dramatis
● "Dia berlari cepat sekali menyelamatkan diri."
○Pleonasme: berlari sudah berarti cepat, tapi ditambah “cepat sekali” untuk dramatisasi.
○Arti: menunjukkan rasa panik dan urgensi situasi.
● "Tangisnya pecah keras di tengah malam yang sunyi."
○Pleonasme: menangis sudah bersuara, tapi ditambah “pecah keras” untuk memperkuat suasana.
○Arti: menggambarkan kesedihan yang tak terbendung.
Komentar
Posting Komentar