Istilah psikologi dan maknanya

NHKlangit11.blogspot.com




● Afek → ekspresi perasaan atau emosi yang ditunjukkan seseorang.

● Depresi → gangguan suasana hati yang ditandai dengan rasa sedih mendalam, kehilangan minat, dan menurunnya energi.

● Trauma → luka batin atau kondisi psikologis akibat pengalaman buruk yang membekas kuat.

● Eustress → stres positif yang justru memotivasi seseorang untuk berkembang atau menyelesaikan tugas.

● Psikoanalisis → teori dan metode terapi yang dikembangkan Freud untuk menggali alam bawah sadar.

● Self-esteem (Harga diri) → penilaian individu terhadap nilai atau martabat dirinya sendiri.

● Kecemasan (Anxiety) → perasaan takut atau khawatir yang berlebihan terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi.

● Resiliensi → kemampuan seseorang untuk bangkit kembali setelah mengalami kesulitan atau tekanan.

● Introspeksi → kemampuan menilai, merenungkan, dan menyadari pikiran serta perasaan diri sendiri.

● Obsesi → pikiran atau dorongan yang terus-menerus muncul dan sulit dikendalikan.

● Kompulsi → perilaku berulang yang dilakukan untuk meredakan kecemasan akibat obsesi.

● Katarsis → pelepasan emosi yang terpendam sehingga seseorang merasa lebih lega.

● Motivasi intrinsik → dorongan melakukan sesuatu karena kesenangan atau kepuasan dari dalam diri, bukan karena imbalan luar.

● Motivasi ekstrinsik → dorongan melakukan sesuatu karena adanya hadiah, pujian, atau hukuman dari luar.

● Disonansi kognitif → ketidaknyamanan psikologis ketika seseorang memegang dua keyakinan atau sikap yang saling bertentangan.

● Proyeksi → mekanisme pertahanan diri dengan cara melemparkan perasaan atau pikiran sendiri ke orang lain.

● Introjeksi → mekanisme pertahanan dengan "memasukkan" nilai atau sikap orang lain ke dalam diri sendiri.

● Sublimasi → menyalurkan dorongan atau emosi negatif ke dalam bentuk yang positif (misalnya marah lalu dituangkan ke karya seni).

● Regresi → kembali ke pola perilaku masa kanak-kanak saat menghadapi tekanan atau masalah.

● Altruisme → sikap peduli dan menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan.

● Burnout → kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional akibat stres berkepanjangan, biasanya terkait pekerjaan.

● Delusi → keyakinan yang salah namun tetap dipegang teguh meskipun ada bukti yang bertentangan.

● Halusinasi → persepsi palsu, misalnya mendengar suara atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

● Represi → mekanisme pertahanan diri dengan cara menekan pengalaman atau perasaan yang menyakitkan ke alam bawah sadar.

● Denial (Penolakan) → menolak untuk mengakui kenyataan atau kebenaran karena terlalu menyakitkan.

● Identifikasi → proses meniru atau mengambil sifat orang lain yang dianggap penting atau berpengaruh.

● Kompleks inferioritas → perasaan rendah diri yang berlebihan sehingga membuat seseorang kurang percaya diri.

● Kompleks superioritas → perasaan berlebihan ingin merasa lebih unggul dari orang lain untuk menutupi kelemahan diri.

● Psikopat → gangguan kepribadian dengan ciri kurang empati, manipulatif, dan cenderung antisosial.

● Sosiopat → mirip psikopat, tapi perilakunya lebih impulsif, sulit menyesuaikan diri dengan aturan sosial.

● Introvert → kepribadian yang cenderung fokus ke dalam diri, lebih nyaman menyendiri atau di lingkungan kecil.

● Ekstrovert → kepribadian yang cenderung terbuka, suka berinteraksi, dan bersemangat di lingkungan sosial.

● Ambivert → gabungan sifat introvert dan ekstrovert, fleksibel menyesuaikan diri sesuai situasi.

● Konformitas → kecenderungan seseorang menyesuaikan perilaku, sikap, atau keyakinannya dengan kelompok.

● Frustrasi → perasaan kecewa atau kesal karena tujuan tidak tercapai.

● Agresi → perilaku menyerang, baik fisik maupun verbal, yang ditujukan untuk menyakiti orang lain.

● Self-regulation → kemampuan mengendalikan emosi, pikiran, dan perilaku agar sesuai dengan tujuan.

● Mindfulness → kesadaran penuh terhadap apa yang sedang terjadi saat ini, tanpa menghakimi.


● Halusinasi → kondisi saat seseorang merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada, misalnya mendengar suara atau melihat bayangan padahal tidak nyata.

● Habituasi → proses ketika seseorang terbiasa dengan suatu rangsangan sehingga tidak lagi bereaksi berlebihan, contohnya suara jam dinding yang awalnya terdengar keras lama-lama jadi tidak diperhatikan.

● Heuristik → cara berpikir cepat dengan jalan pintas mental, biasanya membantu mengambil keputusan cepat, tapi kadang bisa menimbulkan bias.

● Humanisme → pendekatan psikologi yang percaya manusia punya potensi baik, bebas memilih, dan bisa berkembang menjadi lebih baik.

● Hipnosis → kondisi kesadaran terfokus di mana seseorang lebih mudah menerima sugesti, sering dipakai dalam terapi.

● Id → bagian dari kepribadian menurut Freud yang berisi dorongan dasar manusia, misalnya lapar, marah, atau hasrat.

● Identifikasi → proses psikologis ketika seseorang meniru sifat atau sikap orang lain yang dianggap penting, misalnya anak meniru gaya bicara orang tuanya.

● Inferiority complex (Kompleks inferioritas) → perasaan rendah diri berlebihan sehingga membuat orang kurang percaya diri.

● Insomnia → gangguan tidur yang membuat seseorang sulit tidur atau sering terbangun di malam hari meski tubuh lelah.

● Introspeksi → kemampuan untuk menilai, merenungkan, dan menyadari pikiran serta perasaan diri sendiri.

● Justifikasi → usaha seseorang mencari-cari alasan untuk membenarkan sikap atau tindakannya, walaupun sebenarnya salah.

● Katarsis → pelepasan emosi yang terpendam sehingga membuat hati lebih lega, misalnya menangis setelah lama menahan sedih.

● Kognisi → semua proses berpikir di otak, seperti memahami, mengingat, dan mengambil keputusan.

● Kompleks superioritas → sikap merasa diri lebih hebat dari orang lain, biasanya untuk menutupi rasa minder.

● Kompulsi → perilaku berulang yang dilakukan seseorang agar rasa cemasnya berkurang, contohnya terus-menerus mencuci tangan.

● Konformitas → kecenderungan mengikuti aturan atau perilaku kelompok supaya tidak berbeda sendiri.

● Kontrol diri → kemampuan mengendalikan emosi, dorongan, atau perilaku agar sesuai dengan situasi.

● Krisis identitas → kebingungan dalam menentukan jati diri, misalnya bingung tentang tujuan hidup atau siapa dirinya.

● Latensi → jeda atau keterlambatan reaksi sebelum seseorang merespons sesuatu.

● Libido → dorongan seksual atau energi biologis yang mendorong perilaku tertentu, menurut teori Freud.

● Learned helplessness → kondisi ketika seseorang merasa tidak berdaya karena terlalu sering gagal, sehingga akhirnya pasrah.

● Locus of control → keyakinan seseorang tentang apa yang mengendalikan hidupnya, apakah dirinya sendiri (internal) atau faktor luar (eksternal).

● Lucid dream → mimpi di mana orang sadar bahwa dirinya sedang bermimpi, kadang bisa mengendalikan mimpi.

● Memori jangka pendek → ingatan sementara yang hanya bertahan sebentar, misalnya mengingat nomor telepon beberapa detik.

● Memori jangka panjang → penyimpanan informasi yang bisa bertahan lama, bahkan seumur hidup.

● Mindfulness → keadaan ketika seseorang benar-benar fokus pada momen sekarang tanpa menilai baik atau buruk.

● Motivasi intrinsik → dorongan melakukan sesuatu karena kepuasan dari dalam diri, bukan karena hadiah.

● Motivasi ekstrinsik → dorongan melakukan sesuatu karena pengaruh luar, seperti pujian atau hukuman.

● Narsisme → sikap terlalu mencintai diri sendiri, ingin dipuji, dan kurang peduli pada orang lain.

● Neurosis (Gangguan neurotik) → gangguan mental ringan seperti cemas, takut, atau khawatir berlebihan, tapi masih bisa berfungsi sehari-hari.

● Neuroplastisitas → kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi, misalnya saat belajar hal baru.

● Neurotransmiter → zat kimia di otak yang membantu sel saraf saling berkomunikasi, contohnya dopamin, serotonin.

● Nilai diri (Self-worth) → keyakinan tentang seberapa berharga dan pantas seseorang menilai dirinya sendiri.

● Oedipus complex → teori Freud tentang anak laki-laki yang secara emosional dekat dengan ibu dan merasa bersaing dengan ayah.

● Operant conditioning → proses belajar melalui hadiah atau hukuman, contohnya anak rajin belajar karena dapat hadiah.

● Optimisme → sikap selalu melihat sisi positif dan percaya keadaan akan membaik.

● Overthinking → kebiasaan terlalu banyak berpikir sampai membuat cemas dan bingung sendiri.

● Paradoks → pernyataan atau keadaan yang tampak bertentangan, tetapi sebenarnya punya makna.

● Paranoid → rasa curiga berlebihan terhadap orang lain, bahkan tanpa alasan jelas.

● Persepsi → cara otak menafsirkan informasi dari pancaindra, misalnya dua orang melihat hal sama tapi memaknainya berbeda.

● Placebo effect → perubahan kondisi seseorang hanya karena sugesti, bukan karena obat sungguhan.

● Proyeksi → mekanisme pertahanan diri dengan cara melemparkan perasaan sendiri ke orang lain, misalnya menuduh orang lain marah padahal dirinya yang marah.

● Psikoanalisis → teori Freud yang mempelajari alam bawah sadar dan pengaruhnya terhadap perilaku.

● Psikosomatis → munculnya gejala fisik akibat stres atau tekanan psikologis, misalnya sakit perut saat cemas.

● Pubertas → masa perubahan fisik dan psikologis menuju dewasa.

● Panic attack → serangan cemas mendadak dengan gejala fisik seperti jantung berdebar dan sesak napas.

● Represi → menekan ingatan atau perasaan yang menyakitkan ke alam bawah sadar.

● Resiliensi → kemampuan bangkit kembali setelah menghadapi kesulitan atau trauma.

● Ritual → tindakan berulang dengan pola tertentu, sering muncul pada OCD.

● Role conflict (Konflik peran) → kondisi ketika seseorang bingung karena tuntutan peran yang saling bertentangan, misalnya jadi pekerja sekaligus orang tua.

● Self-esteem (Harga diri) → bagaimana seseorang menilai dirinya, apakah merasa berharga atau tidak.

● Self-regulation → kemampuan mengendalikan emosi, pikiran, dan tindakan agar sesuai tujuan.

● Sublimasi → menyalurkan emosi negatif ke hal positif, misalnya marah lalu menuangkannya dalam karya seni.

● Sugesti → pengaruh dari luar yang bisa mengubah pikiran atau perilaku, contohnya percaya setelah diyakinkan orang lain.

● Superego → bagian dari kepribadian menurut Freud yang mewakili moral, aturan, dan norma.

● Stres → reaksi tubuh dan pikiran terhadap tekanan, tantangan, atau perubahan.

● Trauma → luka batin yang membekas akibat pengalaman buruk, bisa memengaruhi cara berpikir dan berperilaku.

● Adaptasi psikologis → kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru atau perubahan hidup.

● Affirmation (Afirmasi) → kalimat positif yang diulang-ulang untuk memperkuat keyakinan diri.

● Agorafobia → ketakutan berlebihan berada di tempat ramai atau sulit keluar, misalnya takut di keramaian atau mall.

● Ambivalensi → perasaan campur aduk terhadap sesuatu, misalnya cinta dan benci sekaligus pada orang yang sama.

● Anhedonia → ketidakmampuan merasakan kesenangan dari aktivitas yang biasanya menyenangkan.

● Apatis → sikap acuh tak acuh, tidak peduli pada sekitar.

● Assertiveness (Asertif) → kemampuan menyampaikan pendapat atau perasaan dengan jujur dan tegas, tapi tetap menghargai orang lain.

● Atensi selektif → kemampuan memusatkan perhatian hanya pada hal penting dan mengabaikan gangguan lain.

● Attachment (Keikatan) → ikatan emosional yang kuat antara individu, contohnya anak dan orang tua.

● Aversion therapy → terapi perilaku dengan membuat seseorang mengasosiasikan kebiasaan buruk dengan rasa tidak nyaman.

● Belajar sosial (Social learning) → proses belajar dengan mengamati perilaku orang lain.

● Cemas antisipatif → rasa takut berlebihan terhadap hal-hal yang belum tentu terjadi.

● Coping mechanism → cara seseorang menghadapi stres, bisa sehat (olahraga, curhat) atau tidak sehat (minum alkohol, marah-marah).

● Deja vu → perasaan seolah-olah sudah pernah mengalami situasi yang sedang terjadi.

● Disosiasi identitas → gangguan ketika seseorang memiliki dua atau lebih identitas/kepribadian yang berbeda dalam dirinya.

● Empowerment (Pemberdayaan diri) → proses memperkuat rasa percaya diri dan kemampuan untuk mengambil keputusan.

● Frustrasi agresif → kemarahan yang muncul karena tujuan yang diinginkan terhalang.

● Homophily → kecenderungan orang untuk berteman dengan yang punya kesamaan minat, nilai, atau latar belakang.

● Internalisasi → proses menjadikan nilai atau norma dari luar menjadi bagian dari diri sendiri.

● Isolation (Isolasi) → mekanisme pertahanan diri dengan cara memisahkan perasaan dari pikiran agar tidak terlalu menyakitkan.

● Intuisi → perasaan atau pengetahuan spontan tanpa berpikir panjang, sering disebut “firasat”.

● Isolasi sosial → kondisi ketika seseorang menarik diri dan menjauh dari hubungan dengan orang lain.

● Journaling → teknik menulis pikiran dan perasaan di buku harian untuk membantu kesehatan mental.

● Ketidakberdayaan (Helplessness) → perasaan tidak punya kontrol atas situasi hidup.

● Konflik batin → pertentangan dalam diri ketika menghadapi pilihan yang sulit.

● Konsep diri (Self-concept) → pandangan seseorang tentang siapa dirinya, baik kekuatan maupun kelemahannya.

● Latihan relaksasi → teknik menenangkan tubuh dan pikiran, misalnya tarik napas dalam atau meditasi.

● Modeling → belajar dengan cara meniru perilaku orang lain yang dijadikan contoh.

● Mood swing → perubahan suasana hati yang cepat, dari senang tiba-tiba jadi sedih atau marah.

● Mekanisme pertahanan diri → cara tak sadar untuk melindungi diri dari rasa sakit emosional, contohnya represi, proyeksi, atau denial.

● Neurodivergent → istilah untuk otak yang berfungsi berbeda dari kebanyakan orang, misalnya autisme atau ADHD.

● Normalisasi → menjadikan sesuatu yang awalnya dianggap aneh menjadi biasa karena sering dilihat atau dialami.

● Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) → gangguan ditandai dengan pikiran obsesif dan tindakan kompulsif berulang.

● Overcompensation → menutupi kelemahan diri dengan cara berlebihan di bidang lain.

● Penguatan positif → memberikan hadiah atau pujian untuk memperkuat perilaku baik.

● Penguatan negatif → menghilangkan hal yang tidak menyenangkan agar perilaku baik bertahan.

● Perilaku pasif-agresif → mengekspresikan kemarahan secara tidak langsung, misalnya lewat sindiran atau diam-diam ngambek.

● Phubbing → kebiasaan mengabaikan orang di sekitar karena sibuk main ponsel.

● Post-traumatic growth → perkembangan positif setelah seseorang melewati peristiwa sulit atau trauma.

● Post-traumatic stress disorder (PTSD) → gangguan psikologis setelah mengalami kejadian traumatis, ditandai kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan.

● Projection bias → menganggap orang lain punya pikiran/perasaan yang sama dengan kita.

● Psikodinamik → pendekatan psikologi yang menekankan pengaruh bawah sadar dan pengalaman masa kecil.

● Psikotes → tes psikologi untuk mengukur kemampuan, kepribadian, atau potensi seseorang.

● Reinforcement (Penguatan) → proses memperkuat perilaku dengan hadiah atau hukuman.

● Relaps → kambuhnya kembali suatu kebiasaan buruk atau gangguan setelah sempat membaik.

● Role model → figur panutan yang dijadikan contoh perilaku atau sikap.

● Rumination (Ruminasi) → kebiasaan memikirkan masalah berulang-ulang tanpa menemukan solusi.

● Schema (Skema) → pola pikir yang membantu kita memahami dunia berdasarkan pengalaman sebelumnya.

● Shock culture → kebingungan atau kaget saat berada di budaya baru yang berbeda jauh dari budaya asal.

● Stigma → cap negatif yang diberikan masyarakat kepada seseorang karena kondisi tertentu, misalnya sakit mental.

● Stressor → hal atau peristiwa yang menyebabkan stres, misalnya masalah keuangan, pekerjaan, atau hubungan.

● Sugesti diri (Self-suggestion) → meyakinkan diri sendiri dengan kata-kata atau pikiran positif.

● Supresi → usaha sadar untuk menahan atau menghindari pikiran dan perasaan tertentu.

● Synesthesia (Sinestesia) → kondisi ketika seseorang mencampur persepsi indera, misalnya “melihat” suara atau “mendengar” warna.

● Tabula rasa → teori bahwa manusia lahir tanpa isi, dan pengalamanlah yang membentuk kepribadiannya.

● Teori belajar sosial (Bandura) → teori bahwa perilaku dipelajari dengan mengamati, meniru, dan mendapatkan konsekuensi.

● Therapeutic alliance → hubungan kerja sama yang baik antara terapis dan klien dalam proses terapi.

● Time management → kemampuan mengatur waktu agar produktif dan seimbang.

● Toleransi frustasi → kemampuan menerima kegagalan atau rintangan tanpa mudah menyerah.

● Transference → ketika klien tanpa sadar memindahkan perasaan terhadap orang lain (misalnya orang tua) kepada terapis.

● Unconscious (Bawah sadar) → bagian pikiran yang berisi dorongan, perasaan, dan ingatan yang tidak disadari.

● Unrealistic optimism → keyakinan terlalu positif sampai meremehkan risiko nyata.

● Validasi emosi → mengakui dan menerima perasaan orang lain sebagai hal yang nyata dan wajar.

● Value system (Sistem nilai) → kumpulan keyakinan yang menjadi dasar seseorang dalam bertindak.

● Victim blaming → menyalahkan korban atas kejadian buruk yang menimpanya.

● Viktimisasi → proses menjadikan seseorang sebagai korban secara berulang, baik secara fisik maupun psikologis.

● Visual imagery → membayangkan sesuatu dalam bentuk gambar di pikiran untuk membantu mengingat atau menenangkan diri.

● Well-being (Kesejahteraan psikologis) → keadaan sehat secara mental, emosional, dan sosial.

● Withdrawal → menarik diri dari lingkungan sosial atau berhenti tiba-tiba dari kebiasaan tertentu, bisa juga gejala berhenti obat/zat.

● Workaholic → seseorang yang kecanduan bekerja hingga mengabaikan aspek hidup lain.

● Zona nyaman (Comfort zone) → keadaan ketika seseorang merasa aman, tenang, dan enggan keluar untuk mencoba hal baru.

● Zona perkembangan proksimal → konsep dari Vygotsky tentang kemampuan belajar seseorang dengan bantuan orang lain.

● Adaptasi kognitif → cara berpikir seseorang menyesuaikan diri dengan pengalaman baru.

● Attachment avoidant → gaya ikatan yang cenderung menjaga jarak dan menghindari kedekatan emosional.

● Attachment anxious → gaya ikatan penuh kekhawatiran akan ditinggalkan, sangat butuh kepastian.

● Borderline personality disorder (BPD) → gangguan kepribadian dengan emosi tidak stabil, takut ditinggalkan, dan hubungan intens tapi sering kacau.

● Bullying → perilaku menyakiti orang lain secara sengaja, bisa verbal, fisik, atau sosial.

● Compassion fatigue → kelelahan emosional akibat terlalu sering memberi empati, misalnya pada tenaga kesehatan.

● Cognitive bias → cara berpikir keliru yang membuat keputusan tidak rasional.

● Daydreaming → melamun atau berkhayal saat terjaga.

● Disinhibition → hilangnya kendali diri, sehingga seseorang lebih mudah melakukan hal yang biasanya ditahan.

● Echo chamber → kondisi ketika seseorang hanya mendengar informasi yang sesuai dengan pendapatnya, memperkuat keyakinan sendiri.

● Ego defense mechanism → cara ego melindungi diri dari kecemasan, contohnya denial, represi, atau proyeksi.

● Emotion regulation → kemampuan mengelola emosi agar tidak meledak-ledak.

● Family therapy → bentuk terapi psikologi yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

● Gaslighting → manipulasi psikologis yang membuat korban meragukan kenyataan atau kewarasannya sendiri.

● Halo effect → kecenderungan menilai seseorang secara keseluruhan hanya berdasarkan satu sifat positif.

● Imposter syndrome → perasaan tidak pantas atau tidak cukup baik meski sebenarnya kompeten.

● Learned optimism → kemampuan untuk melatih diri melihat hal positif dalam hidup.

● Moral disengagement → membenarkan perilaku salah agar tidak merasa bersalah.

● Neurofeedback → teknik melatih otak dengan memonitor aktivitas otak secara langsung.

● Overjustification effect → berkurangnya motivasi intrinsik ketika terlalu sering diberi hadiah/penghargaan.

● Paralysis by analysis → kondisi terlalu banyak berpikir sehingga sulit bertindak.

● Reframing → mengubah cara pandang terhadap suatu masalah agar terlihat lebih positif.

● Scapegoating → menyalahkan orang lain atau pihak tertentu sebagai kambing hitam.

● Self-fulfilling prophecy → keyakinan yang akhirnya jadi kenyataan karena cara berpikir dan bertindak sesuai dengan keyakinan itu.

● Social comparison → kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain.

● Social loafing → menurunnya usaha individu ketika bekerja dalam kelompok.

● Toxic positivity → sikap terlalu menekankan hal positif dan menolak emosi negatif, sehingga malah tidak sehat.

● Zeigarnik effect → kecenderungan lebih mudah mengingat tugas yang belum selesai dibanding yang sudah selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arti lirik atau makna dari lagu alan walker on my way

Berbagai teknik pencelupan kain dan cara kerjanya

Jenis jenis sertifikasi yang ada untuk produk tekstil